Article Update :

3 Ide "gila" Ku untuk PLN

Thursday, October 16, 2014



Dengar kata-kata “PLN” maka rata-rata warga menyebutkan “Listrik Padam”

Hal ini yang menyebabkan saya termotivasi untuk merubah paradigma masyarakat tentang PLN tersebut, inginnya visi dari PLN dapat terealisasi yaitu Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT PLN (Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.

Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Mengapa berdasarkan pertumbuhan ekonomi nasional bukan berlandaskan kepada penambahan penduduk? Hal ini disesabkan oleh konsumerisme masyarakat terhadap energi listrik semakin meningkat. Rata-rata tiap rumah sudah dilengkapi dengan alat elektronik diantaranya ada TV, telfon genggam yang semakin canggih dan lainnya, sehingga membutuhkan asupan energi yang besar pula. 

1.      Proyeksi Penduduk
Dalam memproyeksikan penduduk, kondisi perkembangan penduduk menjadi landasan prakiraan. Berdasarkan hasil pengamatan pada data historis pertumbuhan penduduk yang diambil dari Biro Pusat Statistik (BPS), ternyata setiap 10 tahun, pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung mengalami penurunan dengan perbedaan berkisar 0,3-1,5%.


2.      Rasio Elektrifikasi per Wilayah Indonesia
Berdasarkan Indonesia Energi Outlook & Statistics 2004 dan RUKN 2004-2013 dapat ditunjukkan besarnya rasio elektrifikasi di Indonesia per wilayah pada tahun 1999-2002 dan tahun 2003 s.d. 2013. Dari data tersebut, besarnya rata-rata rasio elektrifikasi di Indonesia pada tahun 2003 mencapai 54,8% dan perkiraan pada tahun 2008 menjadi 63,5%, kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 75%.

3.      Proyeksi Kebutuhan Listrik
Kebutuhan listrik di Indonesia diperhitungkan per sektor pada 34 wilayah pemasaran listrik PLN, yaitu sektor industri, rumah tangga, usaha, umum, dan lainnya. Besarnya kebutuhan listrik di Indonesia yang ditunjukkan pada Grafik 1, merupakan akumulasi dari kebutuhan listrik pada masing-masing sektor pengguna energi di 34 wilayah pemasaran listrik PLN. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun 2003 s.d. 2020 yang dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero) dan Tim Energi BPPT, terlihat bahwa selama kurun waktu tersebut rata-rata kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dengan pertumbuhan listrik di sektor komersial yang tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per tahun dan disusul sektor rumah tangga dengan pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 6,9% per tahun. Hal tersebut sangat beralasan, mengingat untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, pemerintah meningkatkan pertumbuhan sektor parawisata yang selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan sektor komersial. Untuk sektor rumah tangga laju pertumbuhan kebutuhan listrik yang tinggi dipicu oleh ratio elektrifikasi dari berbagai daerah yang masih relatif rendah.

Berdasarkan Grafik 1 terlihat bahwa kebutuhan listrik nasional didominasi oleh sektor industri, disusul sektor rumah tangga, usaha, dan umum. Pola kebutuhan listrik per sektor tersebut akan berbeda apabila ditinjau menurut wilayah pemasaran listrik PLN, dimana semakin ke Kawasan Indonesia Timur, semakin besar kebutuhan listrik sektor rumah tangga dibanding sektor industri. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya rasio elektrifikasi dan terbatasnya jumlah industri.
(Sumber : Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero). Proyeksi Kebutuhan Listrik per Sektor per Provinsi PLN dari Tahun 2003 s.d. Tahun 2013. Jakarta 2004)


Dari penjelasan diatas mampulah kita menarik kesimpulan bahwasanya kebutuhan energi listrik selama 5 tahun kedepan mau tidak mau akan terus meningkat. Lalu mengapa PLN sampai mengambil langkah pemadaman bergilir yang diindikasikan akan terus berlangsung hingga setahun ke depan? Ternyata, minimnya pasokan bahan bakar pembangkit listrik dan mulai bermasalahnya beberapa pembangkit yang sudah uzur adalah pangkal dari “bencana paceklik listrik” ini. Lagi pula yang namanya energi, lama-kelamaan akan mengalami kepunahan atau krisis sumber energi.

Oleh sebab itu saya menuliskan 3 ide “gila” yang setidaknya dapat mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini. Yaitu, Maskot PLN, Resume Pemakaian, Komunikasi Dua Arah. Yang pertama yaitu mengurangi kebocoran energi melalui sector rumah tangga, melalui pembuatan “Maskot PLN” yang menarik. Karena setelah saya cari tahu di internet ada beberapa maskot yang dibuat PLN namun tidak menarik dan terkesan kaku.

Maskot PLN
Tentu saja para pembaca blog sekalian merasa aneh dengan ide ini. Baiklah Saya beberkan beberapa tahapan yang dapat kita lakukan dengan adanya maskot PLN ini.

  •  Pertama sekali PLN mengadakan perlombaan membuat maskot dengan tujuan menjaring ide kreatif individu sekaligus agar masyarakat merasa terlibat dalam pembangunan PLN yang lebih baik. Maskot ini penting, karena dengan adanya maskot maka warga lebih cepat ingat akan PLN dan anak-anak menjadi bersahabat juga bersama PLN.
  •  Setelah maskot telah jadi, maka PLN tiap regional memberikan edukasi hemat energi kepada masyarakat. Terutama kesekolah-sekolah, karena konsumen TV yang terbesar juga ada pada anak-anak, sekaligus memberi pendidikan kepada anak-anak tersebut agar tidak boros dalam penggunaan energi listrik. Bukan hanya pada sekolah, PLN ditiap regional juga memberikan edukasi ketiap-tiap kampus karena biasanya anak kost juga termasuk boros dalam pemakaian alat-alat elektronik. Edukasi dapat berupa pencerdasan dalam menggunakan energi listrik.
Itu tadi ialah ide agar stigma masyarakat tentang PLN tidak terlalu kontra, sekaligus juga sebagai media dalam mengedukasi masyarakat agar lebih hemat dalam mengkonsumsi energi listrik. 


Resume Pemakaian
Bukan hanya ide maskot, namun ada juga salah satu ide yang lain yaitu “Resume Pemakaian” Ide ini muncul akibat seringnya pengguna listrik PLN yang merasa terkejut ketika melonjaknya tagihan PLN yang harus mereka bayar tiap bulannya. Hal ini mungkin bukan salahnya Pihak PLN namun disebabkan oleh pemakaian listrik yang berlebihan oleh konsumen. Setidaknya dari pihak PLN dapat memberikan alasan secara sciensetic kepada konsumen dengan adanya resume pemakaian listrik. Karena seiring perkembangan jaman yang teknologinya kian berkembang, kiranya PLN dapat membuat suatu trobosan baru yaitu berupa teknologi resume pemakaian energi listrik sesuai dengan “jenis elektronik” yang mereka gunakan. Hal ini bertujuan agar konsumen sadar dan mereka tahu apa yang dapat mereka lakukan dalam meminimalisir penggunaan energi listrik dirumahnya.

Ide ini bermula saat kita mengingat Sebagaimana Pasal 29 UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, hak-hak konsumen listrik antara lain mendapatkan pelayanan yang baik, mendapatkan tenaga listrik secara terus menerus dengan mutu dan keandalan yang baik, serta mendapatkan pelayanan untuk perbaikan apalabila ada gangguan listrik.

Komunikasi Dua Arah
Ide terakhir yaitu akibat seringnya pemadaman listrik yang tidak diberitahukan kepada masyarakat. Memang benar, sudah ada trobosan pengumuman pemadaman listrik melalui media-media, berupa radio, media cetak dan lainnya. Namun hal ini tidak efektif karena hanya berlaku satu arah. Setidaknya harus ada keterlibatan dua arah apabila dari warga sangat memerlukan energi listrik pada saat itu. 

Contohnya saja pada saat acara pesta, hal ini dapat menimbulkan kemarahan warga bila terjadi pemadaman yang walaupun sudah diumumkan sehari sebelum pemadaman. Namun penentuan tanggal pesta sudah dilakukan jauh hari sebelum itu. Hal ini (komunikasi dua arah) sangat penting karena bisa saja PLN diduga melanggar hak-hak konsumen yang diatur UU Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perlindungan Konsumen. Yaitu, Konsumen mempunyai hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang atau jasa.

Demikianlan 3 ide "gila" Ku untuk PLN semoga kedepannya apabila warga ditanyai tentang PLN maka warga akan menjawab “bersahabat bagiku” akibat Maskot yang telah mereka kenal dan layanan yang maksimal. Sehingga terwujudlah visi dari PLN itu sendiri yakni Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan masyarakat.

Share this Article on :

1 comments:

Adi Pradana said...

Idenya... smg bisa diimplemetasikan sama PLN. Semangaaat...

Post a Comment

 

© Copyright Muhammad Irfan Redha 2012 -2013 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by M.Irfan Redha | Powered by Blogger.com.