Indonesia lubungnya penulis
dunia. Mengapa tidak, jika setiap status indah yang di tuliskan di wall
Facebook itu bisa dikemas dalam sebuah buku, maka kayalah Indonesia. (M. Irfan
redha)
Ada yang menulis status dari pertama kali ia
bangun tidur hingga ia tidur lagi. Ada yang mengkritisi kebijakan para
pemerintah. Ada pula yang berusaha mendayu-dayu pasangan nya melalui wall-nya
sendiri. Ada yang nekat memaki-maki orang lewat “antaran dinding” karena
ketahuan mensuitinya. Ada yang hilang karena salah menaruh status yang tidak
enak bagi telinga penguasa (merasa terusik karena membuka aibnya). Bahkan
sampai miris, di ambil kesuciannya karena modus penculikan, alasannya cuma
sepele, menaruh status “ada yang tau g’ alamat bla bla bla” sehingga ada orang
yang pura-pura baik menyodorkan dirinya sebagai penunjuk jalan. Wal hasil
alamat yang dituju tidak tahu rimbanya dan kesucianpun melayang. Begitulah
sejumput permasalahan yang terjadi akibat menulis status –apa yang anda
fikirkan - facebook. Simpel tapi
meyakinkan.
Jika kita uraikan satu persatu, saat ia
menulis status dari bangun tidur hingga ia kembali memejamkan mata lagi, tanpa
sengaja ia telah menulis diari dalam ketidak sengajaannya. Tanpa disengaja, ia
menjadi salah satu duta Indonesia green karena berhasil mengurangi
pemakaian kertas untuk sekedar menulis diari. Disaat kebanyakan manusia menulis
diari dari hari kehari sehingga menghabiskan lusinan buku. Sama saja kita
seperti para penebang pohon dengan sembarangan. Mari kita belajar dari anak
muda yang bernama Raditya Dika. Seorang anak muda yang karirnya melejit setelah
ia berusaha membukukan diarinya. Cerita diari yang konyol, tetapi bisa membuat
orang lain terhibur merupakan suatu anugrah yang telah ia miliki.
Selain wall facebook sebagai mampirnya diari dalam
kehidupan sehari-hari, ada yang lebih bagus lagi, yaitu menulis puisi indah
untuk sang “pujaan hati”. Tanpa ia sadari, ia telah belajar menuliskan puisi
yang orang lain tidak kefikiran untuk menulis hal itu. Dan ternyata puisinya
sangat bagus sehingga membawanya untuk selalu bersemangat menghantarkan puisi
kesetiap teman dekatnya.
Indonesia tercatat 3 kali yang paling aktif
berhubungan dengan yang namanya social network setelah india, dan china.
Secara tidak sadar, hubungan kita dengan social network menjadikan kita tidak
sehangat berpapasan dengan sahabat kita.
Secara positive, facebook maupun blog, telah
mengajarkan kita untuk terus menulis dan menulis. Mari kita telusuri diri kita
masing-masing. Berapa status yang kita tuliskan setiap hari, atau berapa koment
yang kita hantarkan ke wall orang lain. Memang hal itu dianggap sepele karena
hanya menulis beberapa kata saja, namun apabila hal itu dilakukan secara
continue, maka habislah buku(jika ada buku diari).
Para pembaca yang budiman. Sampai sini mungkin
kalian bosan membaca tulisan saya. Akan tetapi janganlah sampai anda menyebut
penulis sebagai omong kosong. Karena perkataan itu adalah doa.
Sebagai inti dari tulisan ini, teruslah kita
melatih kemampuan menulis kita, baik itu di buku diari (penulis menyarankan
jangan, karena sama saja anda mavia penebang pohon), maupun di page facebook
kita. Yakinlah, setelah anda yakini kemampuan anda, maka sedikit-demi sedikit
mudah-mudahan hati dan tangan kita tergerak untuk menuliskan pemikiran kita
untuk menjadikannya menjadi buku yang bisa dibaca oleh orang banyak. Karena
orang yang hebat bukan banyak bicara, akan tetapi banyaknya tulisannya.,
Semangat menulis saudaraku. Kutunggu Tanggapannya.
7 comments:
wew, harapannya sih begitu.
betmatik
kralbet
betpark
tipobet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
poker siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
OHNLA
betmatik
kralbet
betpark
tipobet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
poker siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
DU632
bahis siteleri
https://bahissiteleri.io
youwin
bets10
1xbet
TK13
alanya
amasya
ankara
antakya
antalya
O1K0
شركة مكافحة حشرات بالدمام r3xAxaPomb
شركة مكافحة الصراصير بالدمام MTNBI3ety6
Post a Comment