Bagaimana
cara anda menghadapi rasa takut? Ada tiga cara dasar yang digunakan orang-orang
untuk mengatur rasa takut. Tidak menanggapi sama sekali, menanggapi secara
berlebihan, dan memanfaatkannya.
Gambar : takut (sumber Google) |
Sikap
tanpa tanggapan akan membuat anda melihat rasa takut sebagai penghancur dan
membuat anda mengacuhkan semua. Hasilnya, justru memperburuk kepercayaan diri
anda. Sikap menanggapi secara berlebihan akan membuat anda lari setengah mati
dari rasa takut dan segala situasi yang dianggap menakutkan. Hal itu justru
menghentikan langkah-langkah seseorang untuk keluar dari zona nyaman mereka. Terakhir,
sikap memanfaatkan rasa takut yang digunakan para pakar rasa takut, bukan
mengacuhkannya, apalagi melarikan diri darinya. Sikap ini justru melihat rasa
takut sebagai asset normal dan berharga.
Dari
ketiga sikap ini, hanya sikap memanfaatkannya yang berguna. Inilah yang akan
kita pelajari untuk membimbing rasa takut dalam hidup anda. Namun sebelumnya
kita akan melihat dan mengamati mengapa sikap tanpa tanggapan dan sikap
menanggapi secara berlebihan, menjadi sikap yang tidak efektif.
Sikap
Tanpa Tanggapan/Cuek
Biasanya
seseorang dengan sikap tanpa tanggapan/cuek akan mengatur rasa takut lewat kepercayaan
diri yang luar biasa besar dan tanpa beban. Namun kepercayaan diri ini biasanya
begitu tipis sehingga mudah dipatahkan. Beruntung bagi anda yang memiliki
kepercayaan yang sangat kuat. Keberuntungan juga tidak akan diterima oleh
setiap orang bukan? Hanya Allah yang memberikan keberuntungan itu. Biasanya idiom
yang menjadi favorit orang yang cuek dalam menanggapi masalah adalah, “jangan
khawatir”, “tidak akan terjadi apa-apa, santai aja”, atau, “tidak ada yang
perlu ditakutkan”.
Sikap
Dengan Tanggapan Berlebihan
Kadang-kadang,
kita semua mungkin pernah berlebihan dalam menanggapi rasa takut. Tujuan utama member
tanggapan berlebihan ini adalah untuk memukul mundur rasa takut dan segala
perasaan yang berhubungan dengan hal itu secepat mungkin.
Tanggapan
berlebihan sering menimbulkan ketidak berdayaan dan menyelimuti seseorang
dengan kepanikan terus menerus. Hal ini mungkin karena mereka yang menaggapi
secara berlebihan mempermalukan dirinya sendiri dengan emosi yang tidak
terkendali, irrasional, dan tidak berdaya hanya karena terlalu memikirkan
kemungkinan tterburuk tanpa menanggapi secara berlebihan, biasanya idiom yang
mereka gunakan dalam menghadapi rasa takut adalah, “terlalu berisiko”. “saya
tidak bisa”, “Pasti akan berakhir buruk”.
Memanfaatkannya
Gaya
ketiga dalam mengatur rasa takut adalah memanfaatkannya. Maksudnya apa? Memanfaatkan
rasa takut sama dengan menghargai rasa takut itu dan menerima kenyataan rasa
itu. Sikap memanfaatkan rasa takut ini diperlihatkan dengan menghubungkan
kembali rasa takut dan menggunakannya untuk hal positif. Biasanya idiom yang
digunakan orang dalam memanfaatkan rsa takut ialah, “tidak apa-apa jika merasa
takut”, “takut itu menyadarkan kamu kalau kamu itu waras”.
Baiklah para pembaca blog yang
budiman, ada satu sekenario atau contoh yang perlu kita cermati dalam perbedaan
diatas.
· * Dalam waktu dekat anda akan menghadapi ujian final kuliah.*
Cuek:
anda tidak berusaha mempersiapkan diri anda untuk ujian tersebut. Justru anda
berencana untuk belajar pada malam ujian itu saja.
Berlebihan:
anda setiap saat belajar dan tidak menghiraukan kesehatan anda. Anda terlalu
sibuk dengan persiapan ujian anda sehingga pekerjaan dan organisasi anda
terbengkalai. Justru ini akan membuat anda tidak fit saat ujian nanti.
Memanfaatkannya:
anda merasa rileks saat ujian dimulai dan santai dalam pengerjaannya. Karena ketakutan
yang anda manfaatkan anda tidak lupa untuk belajar dan memaksimalkan waktu anda
dalam keseharian. Dan ini sangat efektif dalam kita lakukan sehari-hari.
Nah,
sekarang tinggal tanyakan pada diri pribadi anda, diposisi manakah kita berada
dalam menghadapi rasa takut itu sendiri? bukankah setiap insan yang bernyawa
itu akan diuji oleh Allah SWT? Sebenarnya satu tujuannya, yaitu memproses diri
agar menjadi lebih matang. Masalah hasil? Kita serahkan kepada Allah SWT.
Terakhir
marilah kita hayati Firman Allah dibawah ini, surrah Azzumar ; 38
“Dan
sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah:
"Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika
Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu
dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat
kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah
Allah bagiku". Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.”
* intisari bab I dari buku Fear is Power karya pak Anthony Gunn dan diramu dengan contoh pribadi Saya.
0 comments:
Post a Comment